You are currently viewing Jenis-jenis Desain Interior Rumah untuk Yogyakarta yang Kian Padat

Jenis-jenis Desain Interior Rumah untuk Yogyakarta yang Kian Padat

Mendesain rumah agar bisa nyaman ditinggali tidak bisa sembarangan. Kadang desain yang bagus dan cocok di suatu tempat, justru kurang tepat jika dipakai di tempat lain. Jangan sampai interior rumah yang sudah didesain sedemikian rupa justru membuatmu kurang nyaman berlama-lama bersantai di rumah.

Tidak terkecuali untuk mendesain interior rumah di Yogyakarta, nih. Mencontoh berbagai desain interior yang tengah tren di dunia memang tidak salah. Namun baiknya, perhatikan juga kecocokannya dengan kondisi Yogyakarta yang saat ini semakin padat. Soalnya kepadatan tersebut kerap membuat kecenderungan kamu hanya membangun rumah minimalis, alias dengan luas ruangan yang tidak bisa terlalu besar.

Berikut ini beberapa contoh desain interior rumah yang sedan populer dan bisa kamu aplikasikan untuk membangun hunian impianmu. Cek kecocokannya dengan kondisi rumah yang kamu tempati, yuk!

Kontemporer

source : hgtvHome

Desain interior yang satu ini sangat cocok buat kamu yang mengagungkan gaya modern. Desain interior yang satu ini cenderung fokus pada kekontrasan antara dinding maupun furnitur sehingga kadang-kadang menimbulkan ilusi yang membuat ruangan terasa lebih penuh.

Pada desain kontemporer, beberapa elemen yang menghiasi ruangan biasanya adalah wol, sutra, ataupun beludru. Hal tersebut membuat desain kontemporer lebih cocok digunakan di kondisi hunian yang luas dan kota yang sejuk.

Minimalis

source : Henzel And Hunt

Rumah minimalis menjadi amat cocok dengan gaya hidup masyarakat perkotaan yang cenderung memiliki hunian dengan luas ruangan yang terbatas, tidak kecuali bagi masyarakat Yogyakarta. Desain interior minimalis yang cenderung simpel dan tidak banyak menggunakan dekorasi bisa membuat ruangan tampak lebih lapang.

Konsep dalam ruangan minimalis biasanya menggunakan warna-warna natural, baik untuk perwarnaan dinding maupun furnitur. Contohnya warna putih, abu-abu, cokelat, ataupun hitam. Warna untuk elemen-elemen di dinding maupun furnitur biasa dibuat selaras sehingga membuat tidak ada batasan guna menghasilkan kesan lapang. Rumah minimalis juga biasanya sangat selektif dalam hal furnitur. Furnitur yang biasanya ada di ruangan dibuat tidak terlalu ramai, namun tetap fungsional.

Skandinavian

source : arsitagx

Desain interior yang satu ini hampir mirip dengan gaya minimalis. Pemakaian warna-warna ruangan yang natural, seperti putih dan cokelat, menjadi nyawa dari desain interior yang satu ini. Interior rumah dengan gaya skandinavian juga tidak terlalu banyak menggunakan dekorasi, kecuali dekorasi-dekorasi tambahan untuk sofa berupa kain panjang. Kesan simpel dan lapang membuat desain skandinavian cocok untuk kaum urban yang tinggal di permukiman yang cukup padat.

Perbedaan desain skandinavian dengan gaya minimalis adalah letak kealamian yang hendak dihadirkan dalam interior. Kalau mau menghadirkan desain skandinavian pada rumah, kamu bisa menggunakan furnitur-furnitur kayu yang tidak terlalu dipoles sehingga kesan alami bisa dipertahankan. Lantai kayu juga menjadi ciri khas lain untuk jenis desain interior yang satu ini.

Vintage

source : eclectic

Desain vintage bisa dibilang tidak ada matinya. Hampir di setiap generasi, pasti ada kelompok yang tidak bisa lepas dari gaya vintage, termasuk dalam mendekorasi rumahnya. Interior rumah bergaya vintage biasanya ditandai dengan permainan warna yang cukup beragam di elemen furnitur. Walaupun memang warna-warna yang dipakai cenderung dipilih versi lembutnya, misalnya merah hati, kuning muda, biru langit, sampai pink pastel.

Pemakaian warna yang terlalu banyak inilah yang membuat interior rumah dengan desain vintage tampak sempit. Ditambah lagi pada desain interior ini, banyak pemakaian dekorasi yang sifatnya untuk menunjang estetika. Banyaknya dekorasi pada desain ini membuat ruangan dengan gaya vintage pun makin terlihat padat.

Bohemian

source : coffee and ideas

Satu lagi desain interior yang tengah menjadi tren belakangan ini, yaitu desain bohemian. Konsep dari desain interior yang satu ini adalah pemakaian furnitur maupun dekorasi yang bersifat etnik maupun terkesan “jadul”. Permainan warna yang bragam juga menjadi ciri khas dari interior rumah yang bergaya bohemian.

Soalnya, warna yang beragam tersebut bisa menghadirkan kesan bebas yang menjadi poin utama dalam gaya ini. Karpet maupun kain-kain dengan warna yang menonjol pun kerap digunakan untuk menghasilkan interior dengan kesan bohemian yang kuat. Sayangnya dengan banyaknya warna dalam satu ruangan dan pernak-pernik lainnya, ruangan akan tampak penuh dan sempit.

Nah, kira-kira kamu sendiri tertarik dengan desain interior apa nih untuk tempat tinggalmu? 🙂

Tinggalkan Balasan